Mungkinkah
kita bisa selalu bahagia? Ya mungkin, karena kitalah yang menentukan pemaknaan
akan hakikat kebahagiaan dalam kehidupan ini. Kita yang mengatur kapan hati
kita bahagia dan sebaliknya kapan dipenuhi dengan mendung kesedihan. Hidup ini
adalah proses pemaknaan hakikat penciptaan kita sebagai manusia. Bahagia
sepanjang masa adalah bentuk ikhtiar yang seharusnya menjadi keseharian kita.
Menjadi karakter kita dalam menjalani hidup yang singkat ini. Bahagia sepanjang
masa adalah visi hidup seorang muslim. Lihatlah kehidupan Rasulullah, selalu
terhiasi kebahagiaan. Padahal amanah hidupnya teramat berat. Hari-harinya penuh
dengan ujian yang menyesakkan jiwa. Penolakan yang tak jarang diikuti kekerasan
fisik dan tekanan mental sangat wajar membuat seseorang bermuram durja. Tapi
Rasulullah bisa selalu tersenyum ditengah semakin derasnya aliran ujian.
Menjadi
bahagia disetiap moment kehidupan bukanlah perkara yang remeh temeh. Butuh
kematangan jiwa dan kemauan belajar tanpa jeda. Meskipun tampak sulit tapi
sesungguhnya dalam aplikasinya sangatlah mudah. Apa sih masalah yang tak
terpecahkan didunia ini. Siapa sih manusia yang tak pernah mengalami fase
bahagia dalam kehidupannya. Pastinya tak ada. Semuanya selalu mengalami fase-fase kehidupan yang berbeda
dari sebelumnya. Kita memang tak bisa mengetahui apa yang terjadi dihari esok.
Tapi kita selalu bisa mengubah sikap kita untuk selalu bahagia. Meskipun ujian
kehidupan datang setiap harinya, bukankah kita tetap selalu bisa menampilkan
sikap yang bahagia. Karena sehebat apapun ujian, ia tak akan mampu menggerogoti
pemaknaan kita terhadap sesuatu. Maka maknakanlah setiap episode kehidupan ini
dengan rasa bahagia yang tiada berjeda. Selamat bahagia sepanjang masa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar