-->

searchbox



Senin, 24 Desember 2012

Jalan Dakwah, seindah-indahnya nuansa kehidupan

Jalan dakwah adalah sebaik-baiknya jalan menuju surga. Seindah-indahnya nuansa kehidupan. Sebagus-bagusnya teman menyempurnakan ketaatan. Jalan dakwah adalah jalan yang memberikan begitu banyak tawaran pahala menggiurkan dengan sejuta sensasi kebahagiaan.

Jalan dakwah sudah seharusnya dinikmati selayaknya menerima anugerah kehidupan yang lain. Tak banyak orang yang berada di jalan ini. Dari yang tak banyak itu kita mungkin salah satunya. Kenapa harus kita? Ya memang harus kita, karena kita telah melakukan perjalanan yang jauh dalam menggapai kesempatan untuk bisa berada dijalan ini. Karena kita telah berikhtiar menjemput kesempatan dijalan ini dan ternyata ikhtiar itu tak bertepuk sebelah tangan. Buktinya hari ini, hari sebelumnya dan hari selanjutnya dan insya Allah hingga usia menempuh batas limitnya kita tetap ada dijalan ini.
Jalan dakwah ini memang istimewa. Inilah jalan hidup yang telah dilalui oleh manusia-manusia hebat sekelas para nabi, para sahabat, para tab’i dan tabi’in. Para Shalafusshaleh dan orang-orang besar yang namanya menyejarah hingga kini. Mereka menyejarah karena jalan dakwah yang dilalui. Mereka dikenang karena kesungguhan niat untuk bertahan dijalan ini. Kemudian dengan sangat bersemangat mereka meregenerasi pejuang dakwah selanjutnya. Mereka sadar usia kehidupannya tak lama. Usia kesempatan beramal yang sebentar harus diperlama dengan menghadirkan manusia-manusia dakwah baru. Dengan hadirnya mereka niscaya keberlangsungan dakwah dan tentunya amal kebaikan mereka akan selalu ada.
   
Mereka benar-benar menikmati jalan dakwah. Mereka telah mewakafkan hidupnya untuk berjuang melalu jalan dakwah yang mulia. Mereka isi hidupnya dengan amalan dakwah yang menakjubkan. Mereka adalah orang-orang yang merasakan surga dunia dari aktivitas dakwah yang dilakukannya. Wajahnya bercahaya, kata-katanya menghadirkan rasa takwa yang menggelora, semangatnya menerangi kegersangan hati dari orang-orang sekelilingnya. Begitulah pejuang dakwah , mereka benar-benar menikmati jalan dakwah ini. Mereka hadirkan sensasi pembelajaran yang mencengangkan sejarah.
Surga dunia yang disegerakan untuk mereka telah membuat mereka lupa bahwa saat ini mereka masih tinggal di dunia denga aneka ujiannya. Mereka merasa hari-hari yang telah dilaluinya layaknya kehidupan surga sebenarnya. Tak ada kemurungan wajah dan kegersangan hati. Tak ada masalah yang membuat wajahnya berubah sendu. Ya mereka layaknya penghuni surga dengan segenap kegembiraaan yang tiada berbilang diwajahnya.
Sungguh merugi orang-orang yang telah merasakan jalan dakwah tapi dia tidak menikmatinya. Tidak mendapatkan titisan kehidupan surga dalam perjalanannya. Tidak bahagia sebagaimana kebahagiaan para pengusung dakwah lainnya.
Mari menikmati setiap usaha kita dijalan ini. Ketahuilah lelah-lelah kita, harta bahkan nyawa yang kita korbankan dijalan ini akan tergantikan surga yang indah. Susungguhnya titisan surga itu adalah saat hati kita benar-benar menikmati dengan lahap kelezatan hidup dijalan ini. Selamat menemukan kebahagiaan hidup dijalan dakwah. Selamat menikmati jalan ini hingga usia mengakhirinya.[]


Tidak ada komentar: