Kulihat sepinya sebuah peradaban
Ketika sepinya kegiatan dibarengi kesepian
semangat
Inilah potret para pengemban peradaban
Yang ukhuwahnya sudah mulai memudar
Kulihat gersangnya semangat pewaris
kejayaan
Duduk termenung penuh kesenduan
Seakan-akan habis ikut muhasabah seharian
Lantaran sepinya komitmen kedatangan
jundi-jundi pilihan
Kulihat generasi pilihan semakin suka
menyendiri
Seakan-akan surga untuknya sendiri
Tak peduli lagi dengan keadaan teman
seperjuangan
Yang tertatih letih atasi masalah yang
ganas menerjang
Kulihat pewaris tahta dakwah mulai lelah
Menanggung beban yang semakin payah
Kulihat nyali jundi-jundi dakwah tak lagi
merah
Karena digerogoti nyali putih yang kuat
mewabah
Kulihat lisan-lisan tak lagi berkata
Saudaraku kemana kau melangkah selama ini
Sudah lama kutak lihat wajahmu disisi
Adakah beban-beban yang menggelayut
dihatimu
Ceritakanlah dan aku akan setia
mendengarkannya
Ungkapkanlah boleh jadi aku bisa
meringankannya
Atau minimal berat beban dipunggungmu
terkurangi
Kulihat Hp-hp kita semakin mahal harga
belinya
Tapi anehnya semakin murah kegunaannya
Tak lagi hp ini digunakan untuk mengirim
sebait taujih
Mengalirkan kesejukan doa untuk sirami hati
yang gersang
Mengirimkan secercah cahaya untuk sinari
hati yang gulita
Kulihat tangan kita mulai jarang
bergandengan
Kujuga mulai melihat kaki jarang
berjalan beriringan
Mungkin karena kesibukan yang mulai
menggeruskan kebersamaan
Atau keinginan menikmati sepi ditengah
keramaian
Kudengarkan curahan hati sebuah masjid
Saudaraku,katakanlah pada yang lainnya
Aku mulai merasa kedinginan dan kesejukan
yang meremukkan tulang
Tak ada lagi kebersamaan tamuku yang
menghangatinya
Kini tamuku tak betah berlama-lama
Sehabis menumpang sholat mereka segera meninggalkau
sendiri
Tak ada lagi tegur sapa diantara
tamu-tamuku itu
Bahkan terkadang kudapati sekedar salampun
tak
Sempat diucapkan sesama mereka
Dimana kehangatan ukhuwah mereka dahulu
Saat bersama-sama membersihkan karpet dan
lantaiku
Saat bersama-sama saling menanya kabar
Saat bersama-sama mendengungkan lantunan
Qur’an
Saat bersama-sama merembukkan suatu
persoalan
Kudengarkan kisah mereka yang saling
menyalahkan
Tapi tak ada upaya untuk saling membetulkan
Kudengarkan mereka mulai berbicara
militansi yang hilang
Tapi tak pernah sungguh-sungguh untuk mengembalikan keadaan
Kudengarkan keluh kesah mereka
Menangisi perubahan keadaan
Kulihat semangat itu mulai kembali menyepi
Sesepi perubahan kehidupan alam saat malam
menjelang
Aula FKIP UNTAN
Suatu sore dalam kajian pengurus Tarbawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar