Ada sebuah anekdot menarik dari seorang teman.Katanya cinta yang tidak pernah berakhir didunia ini adalah cinta kepada Allah,Cinta Kepada Ibu Bapak dan……dan……dan…apa ya………………..?
“Cinta Fitri”.
Cintra fitri……………………………………..??????????
Mungkin teman-teman bertanya-tanya,apa masksud dari pernyataan diatas? Ya, sama dengan saya ketika pertama kali mendengarnya. Kalau cinta kepada Allah dan kedua orang tua,sangat wajar itu tidak akan pernah berakhir,tapi apa maksudnya dengan cinta fitri?.Apakah yang dimaksudkan teman saya “cinta fitri” adalah cinta yang didasari dengan kesucian/kefitrahan?.
Ternyata bukan itu maksudnya,cinta fitri versi teman saya ini adalah salah satu judul sinetron yang sudah ratusan episode belum berakhir.Tidak tahu kapan sinetron itu akan berakhir? Mungkin akan berakhir episodenya,ketika motivasi masyarakat Indonesia terutama kaum ibu nya sudah bosan menonton drama melankolis nan cengeng.Atau mungkin berakhir ketika para pemainnya sudah bosan berakting.Atau saat para sponsor sinetron tersebut sudah bossy mensponsorinya.Itulah potret sinetron Indonesia dan acara-acara televisi pada umumnya,ketika ratingnya bagus sinetron dan acaranya pasti dipertahankan sampai-sampai mungkin para pemainnya tidak sempat istrihat,waktunya sungguh terforsir mengejar targetan dari produser.Liat saja acara televise seperti OVJ,Islam KTP,Pesantren Rock n Roll,bahkan acara ceramahnya ustadz Nur Maulana yang sdang naik daun,disiarkan sampai dua kali sehari.Siapa yang diuntungkan dari ini semua? Dan siapa pula pihak yang dirugikan.
Hemmm…sebenarnya tulisan ini bukan bermaksud untuk Membicarakan tentang mereka? Q-Tha juga tidak membahas siapa yang diuntungkan atau dirugikan? Yang kita bahas adalah pelajaran apa yang bisa kita dapatkan dari mereka.Bukankah belajar untuk menjadi lebih baik itu bisa didapatkan dari siapa saja.Bukankah hikmah itu milik kaum muslimin yang hilang,maka dimana saja kau temui ambillah dan ikatlah dalam hati dan kepribadianmu.
So,dalam tulisan ini kita coba membahas tentang sinetron “cinta fitri,” yang kata teman saya dalam anekdotnya diatas,adalah cinta ketiga yang tidak pernah berakhir setelah cinta kepada Allah dan Kedua orang Tua.Sinetron “Cinta Fitri” terdiri dari beberapa episode dan peran dari setiap orang-orang yang terlibat dalam pembuatannya.Ada yang berperan jadi artis,sutradara,penulis skenario,dan produser dan pada akhirnya ada para penontonnya.
Begitu juga dalam kehidupan kita di dunia ini.Sejatinya kita memerankan film “Kehidupan Q-Tha”.Kita lah pemerannya,disponsori oleh “Mr. malaikat” disisi baiknya, “dan Mr.Syaitan durjana” di sisi jeleknya.
Produsernya juga para malaikat dengan perusahaan ”CV Menuju Surga”nya dan Iblis dengan perusahaan”CV Binasa di Neraka”nya.
Sutradaranya adalah “hati” kita sendiri yang senantiasa bolak-balik,satu hari menginginkan adegan film yang baik ,dan mungkin hari berikutnya mendambakan adegan yang sebaliknya.Tapi ada juga sutradara” hati” yang senantiasa istiqomah menampilkan adegan-adegan film yang sesuai dengan script “kebaikan” yang sudah disusun sebelumnya tanpa diimprovisasi dan dibumbui adegan yang jelek dan tidak berkualitas.
Scripf filmnya adalah adalah “Al Qur’an” yang senantiasa menunjuki ke jalan yang lurus,tapi ada juga pemeran film dan sutradaranya yang tidak menggunakan Al Qur’an dalam pementasan film kehidupannya. Episode kehidupan yang kita tampilkan langsung ditonton oleh Allah SWT.Tanpa ada satupun adegan yang terlewati.Semunya tampil secara vulgar tanpa editan.
Sahabat,kalau dalam memainkan sebuah drama kita malu salah karena tidak sesuai dengan script yang sudah dibuat.Takut dimarahi sutradara atau produsernya.Sehingga kita benar-benar totalitas memainkan peran tersebut dan berusaha meminimalkan kesalahan,agar sinetron,drama,atau film yang ditampilkanb enak ditonton. Seharusnyalah kita lebih malu jika selama hidup di dunia ini tidak menampilkan adegan-adegan yang berkesesuain dengan scrif Qur’an yang telah Allah berikan secara gratis buat kita.Seharusnya kita juga harus jauh lebih totalitas dalam memainkan peran di sinetron kehidupan kita.Berusaha sekuat tenaga meminimalkan kesalahan (dosa),memperbanyak improvisasi adegan-adegan “kebajikan yang berkesesuain dengan syariatnya”.
Sahabat,kalau sinetron “Cinta Fitri” sampai sekarang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir ditayangkan.Tapi yakinlah suatu saat sinetron ini pasti akan berakhir,hanya saja kita tidak tahu kapan waktunya.Bisa besok,lusa,bulan depan,tahun depan atau mungkin beberapa tahun lagi,yang jelas pasti akan berakhir.Sama halnya dengan peranan kita dalam “Film Kehidupan Q-tha” juga pasti akan berakhir.Hanya saja kita tidak tahu kapan waktu dan saat berakhirnya.
Ada juga sisi yang berbeda antara sinetron”Cinta Fitri” dengan Film “Kehidupan Q-Tha”. Kalau Sinetron “Cinta Fitri” ditonton di dunia ini saja. Film”Kehidupan Q-Tha” pasti akan ditampilkan kembali diakhirat nanti.Kita akan mendapatkan Laptop dan LCD tersendiri,menonton sendiri ditempat yang special,yang hanya kita sendirilah yang akan menontonnya.Tidak ada sensor dan editan,ditampilkan secara vulgar dan nyata.Kalau para artis”Cinta Fitri” dibayar puluhan juta dan ratusan juta karena penampilan totalitas mereka.Para pemain film”Kehidupan Q-Tha ” yang totalitas memainkan perannya sesuai dengan arahan dari Sutradara”Hati” dan Scripf” Al Qur’an”,akan mendapatkan bayaran yang lebih besar dan dahsyat berupa surga,yang dipenuhi dengan kenikmatan,ditemani bidadari dan tercukupi segala kebutuhannya serta abadi buat selama-lamanya.
So,sebelum waktunya kita memerankan film “Kehidupan Q-Tha” berakhir,totalitaslah dalam memainkannya,ikuti arahan dari sutradara”hatimu”,dengarkan petunjuk dan petuah dari produser “ Malaikat”,sesuaikanlah dengan petunjuk script” Al Qur’an.Dan selalu malulah dengan penonton yang tidak pernah tidur”Allah SWT” saat kau melakukan kesalahan.Semoga Allah memudahkan setiap usaha dan pijakan kita menuju jalanNya.
Selengkapnya...
Stay Connected
searchbox
-
Ukhuwah Forever
Ukhuwah tidak mengenal kesudahan,ia mengiringimu dalam hidup sebagai penyejuk,menyapamu dalam kesendirian yang melelahkan dan menjagamu tetap dalam senyum. Ukhuwah adalah persaudaraan yang kekal dan ia tak mengenal kejenuhan. Ukhuwah selalu punya sesuatu untuk dibagi, meski hanya sebuah nasehat atau sebait doa yang tidak tampak -
Jangan Menyepi Dari Dakwah
Ketika sholat tak mampu lagi khusyuk, ketika tilawah Qur’an tak lagi menenangkan jiwa. Ketika dhuha dan Qiyamullail sudah semakin sering ditinggalkan. Ketika kita semakin jauh dari saudara-saudara seperjuangan. Waspadalah, itulah yang menyebabkan virus untuk menyepi dari jalan dakwah berkembang biak. -
Menjejak Kote Ale-Ale
Harta yang paling berharga adalah keluarga istana yang paling indah adalah keluarga cinta yang paling indah adalah menikah jalan hidup yang paling berharga adalah DAKWAH.... -
Untukmu yang mempensiunkan Dakwah
Dijalan dakwah kita mengenal pensiun -
Inilah Jalan Dakwah
Inilah jalan dakwah tempat buktikan jati diri Lewati hari-hari tajamkan nurani Sebarkan kebaikan dimuka bumi -
Pemuda
Pemuda , Panggung peradaban selalu menampilkan pemuda Setiap zaman selalu ada pemuda yang mempahlawankan dirinya Menggoyangkan kursi empuk pelaku tirani Menguburkan & menghempaskan rezim tak berperi. -
Dahsayatnya Kenikmatan Surga
Yok Masuk Surga Rame-rame -
Sekelumit Cerite Perjalanan Ke Tebas
Kamis, 17 mei 2012 kame’ besame tujoh sahabat melakukan pejalanan jaoh menyusuri pesisir utara kalimantan barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar